Breaking News

Bupati Bandung: OPD Harus Optimalkan Layanan Kebutuhan Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Iklim


Kabupaten Bandung Qjabar.com

Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengajak masyarakat untuk mewaspadai dampak perubahan iklim di sekitarnya. Hal tersebut ia utarakan usai mengikuti seminar nasional yang bertemakan "Tantangan Pembangunan Daerah di Tengah Fenomena Perubahan Iklim Ancaman Bencana Lingkungan, dan Upaya Investasi Lestari”, Rabu (04/10/2023). Seminar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini membahas mengenai isu lingkungan dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk para Bupati dari berbagai kabupaten di seluruh Indonesia.

"Saya mengajak agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi fenomena El Nino dan perubahan iklim. Saya juga menginstruksikan agar seluruh OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) memberikan layanan yang optimal terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, bupati yang akrab disapa Kang DS ini menekankan kesiapan SDM serta sarana dan prasarana harus lebih dioptimalkan dengan dukungan kapasitas anggaran yang memadai. Hal ini ia tekankan demi mengurangi beban masyarakat yang terdampak oleh masalah perubahan iklim, khususnya kekeringan yang sedang melanda Kabupaten Bandung.

Kang DS yang juga merupakan Wakil Ketua APKASI berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil seminar nasional ini dengan ikut menandatangani Deklarasi Pengintegrasian Komponen Pembangunan Ramah Lingkungan dan Ramah Sosial yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Tommy Pratama, Direktur Eksekutif Traction Energy Asia menyoroti perlunya pembangunan daerah yang berkelanjutan dan lestari. Menurutnya, hal tersebut harus sejalan dengan agenda strategis pemerintah pusat, termasuk tujuan pembangunan berkelanjutan rendah karbon dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Apa yang kita bahas hari ini merupakan upaya yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, menghadapi pemanasan global, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045. Seminar ini relevan dalam mengatasi ancaman penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh krisis iklim dan eksplorasi sumber daya alam sebab dalam seminar ini peserta akan bersama-sama merumuskan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan,” ujar Tommy.

Ia melihat isu-isu strategis mengenai lingkungan di banyak negara di antaranya tentang ancaman penurunan kualitas daya dukung lingkungan akibat dampak krisis iklim dan kegiatan eksplorasi sumber daya alam sehingga untuk menjaga keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi ini maka dibutuhkan suatu upaya untuk pembangunan yang lestari. 

Bupati Trenggalek, Muhammad Nur Arifin yang menjadi salah satu pembicara pada seminar tersebut menyampaikan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. Beliau mengingatkan tentang interkonektivitas antara perubahan iklim, krisis pangan, dan fenomena El Niño yang mengakibatkan kekeringan. Bupati Arifin juga menyoroti dampak emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian dan penggunaan air yang tinggi dalam sektor agrikultur sehingga diperlukan strategi pemanfaatan air agar lebih efisien sambil tetap menjaga produktivitas lahan pertanian.

Selain menjadi forum diskusi, seminar ini diharapkan menjadi forum kerja sama antarpemangku kepentingan daerah agar bisa merumuskan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan lestari serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia yang muaranya berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.

Sumber : (Humas Pemkab Bandung – Diskominfo)

Reporter : Yun.s



Tidak ada komentar