Icon Kota Tasik, Payung Geulis Akan Percantik Suasana Kontes Ayam Pelung
Tasik Kota - Qjabar.com
Kontes ayam pelung bertujuan untuk membangun budaya kita, menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan, apalagi budaya Ayam pelung ini berawal dari tatar pasundan, "kata Hadian selaku Kadispora Kota Tasikmalaya. Minggu 21 Oktober 2018.
"Untuk kedepannya kontes ayam pelung akan digelar lebih menarik lagi, terutama dalam pasilitasnya, terlihat sekarang memang posisi kandangnya ada kekurangan, tetapi untuk epen yang akan datang kita akan gunakan "Payung geulis" sebagai icon Kota Tasikmalaya, untuk mempercantik suasana kontes ayam pelung, "tutur Hadian.
Selain itu, budaya ini kita akan tingkatkan lagi terutama dalam kontes ayam pelung, dan ini juga bisa mendongkrak ekonomi masyarakat, yang dulunya harga ayam pelung menurun, sekarang harga nya naik dari harga kemarin, coba saja, harga di pasaran sekarang melonjak, " kata Hadian selaku kadispora Kota Tasikmalaya kepada Qjabar.
Masih ditempat yang sama, Dede Jimat selaku ketua HIPAPI DPW Jawa Barat menambahkan, " kegiatan kontes ayam pelung ini adalah Eksebisi yang mana dalam laga uji coba, tetapi kita juga salut sambutan nya dari pihak pemerintah Kota Tasikmalaya, sangat mendukung sekali bahkan acara ini, Wali Kota langsung yang meresmikan kontes Ayam pelung ini, " katanya.
"Untuk komunitas Ayam pelung di wilayah jawa barat, cukup banyak, yang hadir sekarang juga kurang lebih dari 200 peserta, kontes ini dengan berbagai kategori, dari mulai kelas Kongkur, berat badan, serta paduan suara, jadi ada beberapa kategori, dan panitianya pun sudah propesional, bahkan untuk juri, menghadirkan langsung dari Unpad. "Terang Dede Jimat selaku ketua DPW HIPAPI Jawa Barat.
Jurnalis.(EK)
Kontes ayam pelung bertujuan untuk membangun budaya kita, menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan, apalagi budaya Ayam pelung ini berawal dari tatar pasundan, "kata Hadian selaku Kadispora Kota Tasikmalaya. Minggu 21 Oktober 2018.
"Untuk kedepannya kontes ayam pelung akan digelar lebih menarik lagi, terutama dalam pasilitasnya, terlihat sekarang memang posisi kandangnya ada kekurangan, tetapi untuk epen yang akan datang kita akan gunakan "Payung geulis" sebagai icon Kota Tasikmalaya, untuk mempercantik suasana kontes ayam pelung, "tutur Hadian.
Selain itu, budaya ini kita akan tingkatkan lagi terutama dalam kontes ayam pelung, dan ini juga bisa mendongkrak ekonomi masyarakat, yang dulunya harga ayam pelung menurun, sekarang harga nya naik dari harga kemarin, coba saja, harga di pasaran sekarang melonjak, " kata Hadian selaku kadispora Kota Tasikmalaya kepada Qjabar.
"Untuk komunitas Ayam pelung di wilayah jawa barat, cukup banyak, yang hadir sekarang juga kurang lebih dari 200 peserta, kontes ini dengan berbagai kategori, dari mulai kelas Kongkur, berat badan, serta paduan suara, jadi ada beberapa kategori, dan panitianya pun sudah propesional, bahkan untuk juri, menghadirkan langsung dari Unpad. "Terang Dede Jimat selaku ketua DPW HIPAPI Jawa Barat.
Jurnalis.(EK)
Tidak ada komentar