Breaking News

Diduga Limbah PT.HKTI, Warga di Padalarang Jadi Korban Limbah Pabrik !!!

Bandung Barat Qjabar.com - Warga Padalarang Entis selaku Pemilik Balong Ikan Nila Kurang lebih 2 kwintal kemarin pada mati dengan kondisi aliran air sungai sudah tercemar limbah yang di duga dari pabrik Textile yang ada di seputaran Padalarang. Dalam pengakuannya sudah dua minggu ini saluran air ini sangat menyengat sekali, apalagi di pagi hari dan malam, "katanya

Entis menjelaskan, "bahwa aliran air yang berwarna hitam pekat itu juga mengeluarkan aroma tidak sedap, Air ini mulai hitam dari dua minggu kebelakang, tapi semakin malam makin parah. Nah, senin pagi kemarin (09/10/2023) di kolamnya banyak Ikan mati, "ucap Dia saat menceritakan pada Dadan

Entis mengaku sebelum nya ada pemberitaan mengenai sawah yang terkena limbah dari yang di duga dari pabrik Komet atau sekarang menjadi PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, mengenai aroma tak sedap yang ditimbulkan oleh sungai yang tercemar tersebut, "ujar Entis menceritakan keluhan nya pada Dadan

"Mang Dadan duh..! Balong teh lauk na paraeh da cai na bau pisan, ayeuna ge balong di saatkeun we da kumaha deui mang bangkar kabeh, "kata Entis terlihat ngeluh

Sementara Dadan menambahkan,  "sebelum nya sudah di beritakan oleh Media Online dengan tema, "Warga Mengeluh Adanya Buangan Limbah Textil Ke Aliran Sungai, Pihak LH Molor...!!! Pada senin 25 September 2023.Mereka meminta pemerintah serius menangani pencemaran yang diduga dari Pabrik Comet atau sekarang menjadi PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, "kata Dadan warga Sodong Girang yang sudah berlangsung bertahun-tahun aliran air nya tercemar, "singkat Dadan melalui telpon seluler watshaap

Pihak Media menelusuri ke kolam milik Entis yang sebelum Dadan menelpon untuk segera datang ke lokasi kolam yang diduga air sungai nya terkena cemar limbah Pabrik Textile, namun di sayangkan Ikan-ikan yang pada mati itu sudah di buang oleh Entis pada kamis kemarin 12 Oktober 2023.

Saat di pinta keterangan Entis menjelaskan, " udah dua minggu itu air  bau busuk dan terlihat air warna hitam, sehingga ikan milik kami pada mati, salsatunya ikan Nila kurang lebih 2 kwintal semuanya pada mati, "ungkap Entis

Entis juga mengajak hayu Pak kita cek lokasi pembuangan limbah dari Pabrik Comet yang sekarang menjadi PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, kami curiga pembuangan na pasti dibuka Tiap Hari, "ucap dia pada Qjabar.com

Saat menelusuri Aliran Air Sungai itu, Kami juga dari Media  merasakan aroma tidak sedap sangat pekat Bau nya, dan sampai di lokasi pembuangan, di temukan Bak Control 1 dan Bak Control 2, akhirnya, Entis dengan kekesalan nya membuka Bak Controk 2 untuk di ambil sampel nya pake Botol Aqua bekas minumnya, Entis memerintahkan Airnya untuk segera di Cek Laboratorium, "harap Dia

Jurnalis Qjabar saat mendatangi, Pabrik Comet atau sekarang menjadi PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, Untuk mengkompirmasi keluhan Entis dan segaligus meminta tanggapan dengan pemberitaan sebelumnya sudah diberitakan Qjabar.com yang bertemakan,"Warga Mengeluh Adanya Buangan Limbah Textil Ke Aliran Sungai, Pihak LH Molor...!!! Pada Senin lalu 25/09/2023

Saat di minta tanggapan nya, Winner Selaku HRD atau Personalia PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, Menceritakan, "Kebingungan sebelum nya ada banyak anggota TNI perwakilan dari Satgas Citarum Harum Dansektor 09, Edwar dan Anggota Intel TIPIDTER Polda Jabar berdatangan dengan hari yang berbeda-beda,"Ucap Winner HRD PT.HKTI

Winner menegaskan, "Saya takut salah bicara, untuk menjelaskan ini, ada bagian nya Bapak Dana, yang sekarang masih di luar Pabrik lagi tugas keluar, mungkin bisa Janjiaan dan bisa menunggu sampai Pak Dana datang lagi ke Pabrik, Mungkin setau saya, ini semua nya sudah beres bahkan hasil pemeriksaan Dansektor 09 Citarum Harum Bapak Edwar tidak ada kebocoran limbah dari pabrik PT.Harapan Kurnia Textile Indonesia, "kata Winner

Winner menambahkan, TIPIDTER dari Polda Jabar sudah mengambil sampel Airnya dan menunggu 14 hari kerja hasil Lab nya, yaa muda-mudahan hasilnya memuaskan untuk Pabrik ini, yang dulu Pabrik Comet dan sekarang PT. Harapan Kurnia Textile Indonesia, yang memiliki Karyawan 3 Ratus Orang dengan pola kerja 3 Shif, "tegasnya

Tidak lama sekitar jam 13:45 wib, yang akrab di panggil Dana dateng juga, dengan sumringgah Dana menyatakan akhirnya bisa ketemu dengan pihak Qjabar.com, Kenapa baru sekarang dateng nya bapa-bapa ini. "Yaa Alhamdulillah bisa bersilahturahmi dengan adanya pemberitaan kemarin, Waduh ... !!! ko ini bisa kaya gini ... padahal dalam isi pemberitaan bukan ditunjukan sama PT kami tapi ko kena Imbasnya pada perusahaan kami,"Ucapnya

Saya juga tau dalam pemberitaan kemarin dari TNI, pada dateng Pabrik, Khususnya Dansektor 09 Citarum Harum, Bahkan  mengecek Bak Control di belakang Pabrik, menyatakan pembuangan Baik dan mengarahkan harus di pasang Cctv dan di buatkan pintu masuk dan keluar, agar mudah untuk pengecekan Bak Control nya, Bahkan dari TIPIDTER POLDA juga pada dateng untuk mengambil sampel Air Buangan Limbah pada perusahaan kami dan menunggu hasil nya 14 hari kerja mungkin pada hari Selasa besok tanggal 17 oktober 2023, Untuk datang ke kantor TIPIDTER POLDA JABAR, "ungkap Dana

Saat ditanya pihak Qjabar.com dengan adanya keluhan lagi, Warga Sodong Girang yang Ikan nya Mati dan Bangkar di kolam nya ? Dana selaku pengelola Ipal Pabrik Pt. Harapan Kurnia Textile Indonesia, menjawab Waduh Kok Bisa Yaa...!!! Jangan dulu di Up di Media yaa mungkin nanti saya sampaikan sama Pimpinan muda-mudahan ada penggantian Ikan yang sudah pada mati, "ucap Dana

Namun saat ditanya Konsultan nya siapa? Dana tidak menjawab dengan nada yang lemas tapi dia lama kelamaan mengakui bahwa Konsultan nya bernama Resa, "ucap Dana

Pihak Redaksi Qjabar.com akan mendatangi kantor Dansektor 09 Citarum Harum dan TIPIDTER Polda Jabar, Untuk Kompirmasi bagaimana kelanjutan pengolahan limbah yang menjadi permaslah warga yang di lakukan Konsultan Pt. Harapan Kurnia Textile Indonesia dan Pengelolaan Ipalnya, "Pungkasnya    (****Tim)

Reporter: Apriawan

Tidak ada komentar